Mengerjakan Hitung Campuran Bilangan Pecahan

Cara Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Pecahan - Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Pecahan. Pengerjaan hitung bilangan pecahan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pengerjaan hitung campuran pecahan adalah pengerjaan hitung yang melibatkan lebih dari satu pengerjaan hitung. Pada dasarnya pengerjaan hitung bilangan pecahan sama saja dengan pengerjaan hitung bilangan bulat. Pengerjaan hitung tersebut bisa penjumlahan dan pengurangan, penjumlahan dan perkalian, pengurangan dan pembagian, atau bahkan mungkin keempat-empatnya muncul dalam pengerjaan hitung tersebut. Untuk dapat mengerjakan pengerjaan hitung campuran bilangan pecahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu urutan pengerjaan hitung itu sendiri. Seperti pada pengerjaan hitung campuran bilangan bulat, urutan pengerjaan hitung bilangan pecahan juga memiliki urutan sebagai berikut :

Mengerjakan Hitung Campuran Bilangan Pecahan
  • Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. 
  • Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan.
  • Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu.
  • Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu.
Untuk mempermudah pengerjaan hitung campuran bilangan pecahan apabila pecahan berbeda bentuk sebaiknya pecahan dirubah ke bentuk pecahan biasa atau pecahan desimal terlebih dahulu. Hasil pengerjaan hitung juga sebaiknya langsung disederhanakan sehingga tidak menyulitkan dalam pengerjaan hitung tersebut. Berikut ini adalah contoh soal pengejaan hitung campuran bilangan pecahan :
Contoh  1 :

0, 6 +1 : (  2- 0,25) x 1  3

234
Ubah ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu :

6 +1 : (  2-   25) x   7

10231004

3 +1 x 1x   7

5212 4

3 +1 x 12x   7

521 4

3 +12  x 
7

524

3 +21   

5 4

117 = 517   

20 20
Contoh  2 :

3,4 x (2 :  34

735
Ubah ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu :

34 x (2 :  34)

10735

34 x (2 x 35)

10734

34 x70

10238

2380 = 1

2380

Menentukan Bentuk Nilai Pecahan

Menentukan Bentuk Nilai Pecahan. Pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi aritmetika sehingga tidak menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang sama. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membagi-bagikan makanan kepada orang lain. Misalkan kita membagi 10 buah jeruk kepada 5 orang dan setiap orang itu mendapat bagian yang sama. Masalah ini sangat mudah diselesaikan oleh siswa yang sudah menguasai operasi pembagian bilangan asli, yaitu 10 : 2 = 5. Bagaimana jika masalahnya kita ubah menjadi sebagai berikut:  Misalkan kita membagi 2 buah mangga untuk 5 orang dengan setiap orang memperoleh bagian yang sama. Berapa buah mangga yang diterima oleh setiap orang itu? Dalam kehidupan sehari-hari bilangan pecahan banyak digunakan. Sering dalam suatu percakapan kita menggunakan kata-kata atau kalimat yang berhubungan dengan nilai pecahan. Seperti pada contoh di bawah ini :

Menentukan Bentuk Nilai Pecahan
  • Seperlima dari siswa perempuan nilai rata-rata matematika diatas 75.
  • 50% dari siswa Kelas VI telah berusia lebih dari 11 tahun;
  • 1/4 luas tanah Pak Bondan ditanami jagung, dan lain-lain.
Contoh-contoh tersebut merupakan penggunaan nilai pecahan atau persentase dari suatu benda atau bilangan. Seperlima, 50%, dan 1/4 adalah bilangan pecahan yang menyatakan bagian dari suatu jumlah keseluruhan. Untuk dapat menentukan nilai pecahan mari kita ingat kembali perkalian pecahan dengan bilangan asli. Bilangan asli dikalikan bilangan pecahan hasilnya adalah bilangan asli dikalikan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Atau dalam bentuk umum sebagai berikut :
a x b =a x b 
cc
Contoh soal :
Contoh 1:
Banyak siswa kelas VI ada 48 anak. Hari ini 1/12 dariseluruh siswa tidak masuk sekolah karena sakit. Hitunglah banyak siswa yang tidak masuk hari ini.
Banyak siswa yang tidak masuk :
1
x  48 = 1 x 48 = 4 
1212
Jadi banyak siswa yang tidak masuk ada 4 orang siswa. 

Lihat juga Cara Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan yang telah kami sediakan pada kesempatan sebelumnya, barangkali dari anda masih belum menguasainya dan dapat anda lihat.

Contoh 2 :
Luas tanah Pak Budi 10.500 . Pak Budi berencana memberikan 7/10 bagian dari luas tanah kepada yayasan sosial. Berapa luas tanah yang diberikan Pak Budi kepada yayasan sosial ?
Luas tanah untuk yayasan sosial :
7
x  10.500 = 7 x 10.5007.350
1010
Contoh 3 :
Bu Eli membeli baju seharga Rp. 150.000,00. Jika ia memperoleh diskon sebanyak 20%, ia harus membayar sebanyak Rp.....
Uang yang harus dibayar Bu eli
= Rp. 150.000 - ( 20
x  Rp. 150.000,00) = Rp. 150.000 -Rp. 30.000  
= Rp. 120.000 
100